Bisa
datang ke acara Food Expo aja senengnya minta ampun,ditambah bisa ketemu
langsung,face to face ama Pak Yongki senengnya dobel2 deh,hihihi.. Gak prnh
jumpa chef siy jadinya dag dig dug gitu,kwkwkw.. Dannnnn krn terlalu terpesona
sampai2 lupa minta tanda tangan,apalagi minta kartu nama bahkan lupa minta
kartu keluarga *ehhhh J.. Sering2 ya
pak ke Medan,klo ada acara2 sejenis yg gak terlalu jauh dari rumah In syaa
Allah kita akan ketemu lagi J..
Ohya,kemarin
Pak Yongki & asistennya bikin Cronuts (Croissant Donuts) yang lagi booming
ituh.. Jadi adonan croissant yang dibentuk seperti donat dan digoreng juga seperti
donat.. Untuk pastry nya dibuat sendiri,jadi ada bagian lipat gilas lipat gilas
jadi hasil akhirnya akan berlapis2 seperti croissant.. Wuihhh hebat bgt
asistennya,lipat gilas lipat gilas pake rolling pin besi yang gede & berat
ituhhh.. Salutttt J.. Ohya,cronuts
ini digoreng menggunakan minyak padat,tinggi minyaknya sekitar 1,5 cm. Kata Pak
Yongki yang namanya donut atau cronuts itu digoreng dengan minyak yang tidak
terlalu banyak jadi akan tercipta garis tengah/garis cincin,kalau digoreng
dengan metode deep frying itu namanya bukan lagi donat melainkan roti goreng
:p.. Adonan cronuts ini disimpan di freezer selama 1 bulan,sebelum digoreng
dikeluarkan selama 15 menitan ntar dia akan ngembang trus digoreng deh.. Paling
enak dinikmati ketika hangat.. Tambahan info juga,yang namanya cronuts itu
identik dengan filling dan topping.. Nahhhh,karena Ina nya gak suka filling2
& topping2an jadi udah nengok demo,ina nggak sempat icip2,udah keburu
kenyang nengok Pak Yongki ngasi fillingnya :p
KATA CHEF Y.A. [femina 36/XLI 14-20 Sep 2013]:
"Goreng dengan teknik deep fry menggunakan minyak padat (solid frying shortening) agar cronut (croissant-donut) tidak lembap."
ULASAN WIED HARRY:
Kreativitas kuliner tampaknya tak bisa dibendung! Meskipun itu berarti harus menabrak telak rambu-rambu kesehatan dan akan sangat menganiaya diri. Cronut alias croissant-donut terbuat dari adonan donat (dibubuhi ragi) yang dibikin berlapis-lapis dengan sisipan pastry margarine, dibentuk berlubang tengah serupa donat lalu digoreng.
Pastry margarine -awam biasa menyebutnya mentega putih- yang digunakan untuk membentuk pastry berlapis-lapis merupakan lemak trans, jenis lemak jahat. Lemak trans adalah golongan lemak tak jenuh yang tidak stabil, melonjakkan kadar kolesterol jahat LDL dan justru memerosotkan kadar kolesterol baik HDL, sehingga risiko PJK (penyakit jantung koroner) pun melambung.
Mengikuti saran (menggoreng cronut menggunakan minyak padat), menghasilkan gorengan cronut yang kering renyah di bagian luar dan lembap di dalam. Hasil ini dikarenakan lemak padat memiliki titik asap (smoke point) lebih tinggi daripada lemak cair alias minyak goreng. Sedihnya, minyak padat ini termasuk jenis lemak trans. Karena itu, jika Anda menuruti saran tersebut, berarti Anda menggandakan kandungan lemak trans dalam cronut, sehingga risiko PJK menjadi berlipat-lipat.
Rela menganiaya diri sendiri?
Pilihan ada di tangan kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar